Selasa, 28 Maret 2023

Tentang Niat dan Aku yang Show Off?

 Dear hari ini terik

dan saya lagi cantik, rambut poni berombak telah panjang melewati telinga sebagiannya saya sisir kebelakang dengan jepitan kecil dan sebagian  lagi tinggal dan mengayun disamping dahi, rambut belakang saya kepang, barusan tengok di kaca, masya Allah, cantik juga ya ciptaan Allah ini, entah siapa laki-laki yang beruntung mendapatkannya, hehe

canda beruntung.

Tapi bukan itu sih, tapi apa..

ah suara WA membuyarkan apa yang akan aku tulis ni.

Dear, mulai sekarang aku  akan rajin mengisi ini dengan ceritaku, agak random, kadang serius, kadang anggun, kadang gimana ya sesuai mood aku saja, cerita ini akan jadi jejak rekam saya nanti di masa depan, atau warisan yang saya akan tinggalkan kepada anak-anak saya insyaAllah, keponakan atau siapa saya orang yang menyayangi saya.

Disini bakal saya tulis semua perjalanan saya dan isi hati saya, terserahlah sudah ada yang tau alamat blok ini, dan terserah mau dia sudah mengunjungi atau tidak.

 Intinya saya akan tetap menulisnya.

Semua Karena Niat

Dear, kemarin sore saya  membaca buku bidadari bumi lagi, buku buku yang saya baca pelan-pelan itu, merasuk begitu dalam bagian hati saya.

momen ketika ustazah Halimah Alayadrus jauh dan tinggal di mesjid dengan jarak yang jauh dari tempatnya mengaji itu, dengan perjalanan naik turun bukit dengan bebatuan, ya aku paham sih gimana rasanya bukit terjal itu, dulu soalnya saya juga pernah begitu, sebelum kampus saya menjadi seperti sekarang satu tahun saya naik turun bukit dengan jalan kaki tapi jaraknya dekat sih dari jalan saya turun angkot, jadi gak ada bandingannya.

Tapi ustazah begitu iklas, meniatkan setiap langkahnya karena Allah, karena untuk syiar, karena untuk kebaikan, dan Tareem dengan penuh masyarakatnya bergemericing tasbih, dan penuh waliyullah disana, hingga seorang nenek-nenek yang berumur sedang menyapu di halamannya mengatakan jika Allah akan memberikan balasan dengan apa yang diniatkan.

hufhhhsss..

Awalnya kalimat yang saya baca itu biasa saja mungkin, tapi saat saya shalat semalam, beberapa kali di ujung shalat hati saya menjadi sesak karena mengingat itu. Tidak tau pasti apa yang membuat saya bisa begitu, mungkin karena selama ini berkaca pada setiap niat saya kali ya..

Entahlah, sampai saat ini mata saya berkaca-kaca mengetik ini, saya tidak tau kenapa kisah sederhana itu menjadi sangat berbekas di hati saya diantara kisah yang lainnya, tapi jika hati saya sudah bergetar karena itu, itu ada sesuatu pertanda yang sangat sulit saya pahami ini.

Entahlah apa..


Show Off

Belakangan saya merasa ada yang membisiki hati saya, jika selama ini saya banyak show off nya, entah bagian mana dan dimana, atau kadang dalam cara berbicara saya, atau saya mengutarakan sesuatu, terlalu banyak yang tidak dipahami oleh diri ini.

Jadi, memang menjadi wanita yang sedikit bicara itu lebih baik kali ya, tapi gimana dong saya tipikalnya bawel kalau sudah sama orang yang saya kenal dan saya nyaman.

tapi kalau sama orang yang baru saya temui atau sudah lama tapi saya gak nyambung tetap calm sih. dan kayanya semua orang memang begitu ya.

Dear, di rek saya sisa uang 400 ribu dan di dompet 5 ribu, Alhamdulillah sih paket internet bisa murah seribu sehari, setelah operator sebelah menstop memberikan gratis ke saya dari kemarin. dear, hape baru yang saya inginkan itu harganya 5 juta, tebak berapa selisih diantara keduanya.

Dik :uang lama 400 ribu, uang butuh 5 juta

haha apaan sih gak jelas.

Tapi gimana ya Allah mau beli hape baru, apa saya buka open donasi aja ya..

Open donasi untuk beli hape, dibutuhkan dana 5 juta, untuk beli hape Dianra, ketik Reg hape kirim ke rekening saya 7230786978 BSI atas nama Dian Rahmatillah.

ntahlah gak jelas, jangan sampai ditiru hal ini.

Dear, pingin rajin puasa ini, pingin punya banyak rezeki dan kertas yang bisa ditukar itu, kertas-kertas yang kalau dikasih ke orang matanya melotot lebar, apalagi saat ini bahan pokok pada naik.

Kemarin, Cek Li cerita, banyak yang minta bantu ke dia, dari orang yang kemarin tidak minta bantu tahun ini pada minta bantu, bahan pokok naik, tapi sandang dan kebutuhan primer lainnya pada murah, persaingan harga dimana-mana.

Kecuali skin ker, mahal-mahal tapi tetap laku keras, seperti barusan saya ke pasar simpang empat untuk beli lotion, yang entah kapan terakhir saya pakai itu, keude kosmetik itu ramai.

 Dear, harga beras 180 ribu satu sak, belum lagi kebutuhan lainnya, kebayang para ayah yang banting tulang di jalanan, para ayah yang meskipun sudah terbatuk-batuk masih tetap mengangkat karung isi kelapa, ya Allah bahagiakan mereka l.uaskan hati mereka ya Allah, mudahkan rezeki mereka..

Khususnya ayahku, abangku..

Dear..

Entah siapa tiba-tiba mengingati hatiku kepada orang di Riau itu, bertanya apa aku sudah lupa atau belum.

Dari paragraf pertama dan terakhir tadi akusih lupa, tapi terakhirnya karena ada yang mengingatiku maka aku bilang aku belum lupa, aku tidak akan memaksa hatiku untuk lupa dear, karena bukan seperti itu cara aku melupakan kali ini.

Kalau memaksa untuk lupa bearti aku menimbun perasaanku, dan bisa jadi kalau ditimbun nanti suatu hari disiram sedikit maka akan lansung tumbuh, seperti kejadian Rina, parah itu mah, cuman ya aku beda sekali dengan kasusnya.

Aku pada orang yang belum aku sama sekali dan tidak paham kenapa begitu dekat, ya lagi-lagi alasannya mungkin dia datang saat memang aku tidak baik-baik saja, atau dia memulainya dengan suatu yang random dan kisah hidup yang dibuatnya menarik hatiku, yang aku tidak tau itu benar adanya atau banyak bumbu pelicin di dalamnya.

Biarkan saja..

Orang dia sudah menampilkan ke saya dia sudah punya ayank kok.

Pingin saya ketik pantangan saya jika nanti punya ayank, tapi ya ngapain yak karena ini belum punya hahaha

 pantangan di media sosial maksudnya.


Dear hari ini cerah, se cerah hatiku dan sesendu ujung hatiku karena tiba-tiba di selimuti rindu, kecil tapi nuansanya  syahdu.

Baik-baik ya diriku, Aceh 29032023

Kesayanganmu, Dianra with Love



































 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Akhir Dari Move On

 Serius ini yang terakhir. janji deh.. Soal ramadhan yang lalu, dan saya yang sudah sepenuhnya ikhlas hingga lebaran sebuah cerita yang memb...