Selasa, 08 Januari 2019

Antara Aku dan Dunia

Aku percaya jika setiap manusia itu dilahirkan dengan setiap anugerah kemampuan istimewanya masing-masing, masalahnya adalah kemauan manusia itu untuk mencari apa yang benar-benar dia miliki dan kuasai dan itu tidak akan pernah seseorang dapatkan jika dia selalu menyembunyikan identitas dirinya sendiri yang baik dan menonjolkan dirinya sebagai orang lain.

Beberapa hari ini, awal Januari sang pemilik kehidupan mempertemukanku dengan beberapa orang baru, keadaan baru, dan rasa yang baru. Yap,semua yang membuatku sadar jika perjalananku disini hampir seperempat abad dan aku semakin merasa tertinggal. 

Aku seolah sedang berdiri di dunia yang sedang meledekku "Hahaha...Kamu, apa yang kamu sudah dapatkan, apa yang bisa kamu berikan, tidak ada"
Sambil berkacak pinggang pun dia mencoba kembali menohokku. "Lihat orang lain, se umur mu udah banyak hal yang didapatkan, sedangkan kamu apa?
Ya Allah...aku terpana, aku terhenyak dengan keadaan itu. Aku kaku, aku sedih, aku gagal lagi berdamai dengan diriku. Hingga aku kembali berkaca pada realita dunia, dunia yang tidak menjanjikan apa-apa. Dunia yang sementara, apa yang bisa aku kejar? Lalu aku menjawah dengan suara yang sedikit agak ragu, agak ragu adalah sifatku yang begitu mendomisili diriku dahulu, yang kini perlahan ku pinggirkan hingga akhirnya sifat itu ingin kutendang jauh-jauh.
"Memangnya apa yang bisa kamu berikan kepadaku?
"Hahaha..."Seoalah dunia tertawa lagi dan ingin menampilkan kehebatannya tapi  segera kupotong.
"Apa yang bisa kubanggakan dari sebuah kehidupan yang sementara ini, apa yang bisa kukejar darimu? Apa yang kudapatkan darimu? Sudah cukup aku keatiggalan dan aku mengejarmu, kini aku tahu aku tak akan sampai jika mengejarmu.

Dunia pun terdiam sesaat lalu  menjawab. "Kalau begitu mending kamu mati aja.."
kini giliranku tertawa sinis, "Aku masih mengejar mimpiku, aku masih mengejar harapanku kini, tapi tak seperti dulu, mimpi dan harapan dengan tujuan kepadamu, sekarang aku ingin mengejar semuanya karena rasa syukurku untuk memakai pemberian sang pemberi kehidupan, melakukan apa saja yang aku bisa, menjadi lebih baik dalam agama, mental dan harta, hingga ketika aku kembali waktuku tidak sia-sia disini.

Akhir Dari Move On

 Serius ini yang terakhir. janji deh.. Soal ramadhan yang lalu, dan saya yang sudah sepenuhnya ikhlas hingga lebaran sebuah cerita yang memb...