Perasaan. Iya, sebuah kata yang berawalan dan berakhiran, merupakan kata dasar dari rasa. Tetapi jika berbicara perasaan maka kita akan dibawa tentang kemana arah sebenarnya kata itu dan hati ternyata arahnya. Hati yang menjadi raja bagi seluruh anggota tubuh yang paling berkuasa dengan membentuknya perasaan, maka tidak mengherankan jika kenapa yang namanya perasaan itu tidak dapat dipaksakan.
Tetapi Pertanyaannya, mau dibawa kemana sebuah perasaan yang tidak menemukan titik temu? Perasaan memang tidak bisa dipaksa, tapi kita masih bisa mengontrol hati untuk menata perasaan kita, walaupun kadang perasaan itu tumbuh alami dan begitu saja, tetapi jangan pernah biarkan perasaan merusak kedamaian hati kita. Perasaan yang diam-diam melukai.
Manusia biasa memang sulit untuk mengontrol hati sehingga kadang ia jatuh pada rasa yang salah, tapi kita bisa belajar menjadi luar biasa dengan cara mengontrol hati untuk tidak mudah terbawa arus perasaan yang tidak pasti, perasaan apapun itu, walau sekilas tampaknya disini lebih ke perasaan yang ambigu itu, tapi sebenarnya ini termasuk dengan perasaan sedih, kecewa, marah dan serba salah.
Mungkin telah banyak yang tahu, jika kelebihan manusia adalah salah satunya dengan perasaan itu sendiri, tapi tidak sedikit yang salah dengan perasaannya senidiri, apalagi dengan perasaan mencintai seseorang dengan diam-diam, mengharapkan seseorang dalam diam-diam, lalu menyimpan kecewa dan marah pada yang lainnya. tetapi pada hakikatnya dengan perasaan itu kita dapat sejenak merasakan jika begitulah dunia yang penuh dengan rasa baik yang kasat mata atau tidak.
Jangan terhenti dan jatuh hanya karena sebuah perasaan yang tidak berujung, sisa masa yang kita punya itu singkat, amat sayang jika seandainya itu sia-sia. Biarlah senja mendinginkan siang, dan bintang mencerahkan malam, semua pada ketentuanNya.