Selasa, 12 Juni 2018

Pada Jalan Lillah





Permainan waktu sungguh sangat menakjubkan, dia akan membuat kita tahu apa yang dulu kita abaikan kita biarkan dan kita anggap hanya bualan mereka orang-orang dewasa, dan permainan pendidikan juga tidak kalah menakjubkan, orang yang mampu bertahan dalam pendidikan dari cahaya Allah akan menemui banyak keajaiban dalam hidup ini. Mereka yang bersabar dan mereka yang bertahan meskipun ada pilihan untuk menentang dan keluar. Begitupun dengan permainan doa, doa yang akan memberi jawaban pada waktunya, pada masanya dan doa yang diperlukan untuk membuat kita bisa bertahan pada pendidikan, pada jalan kebenaran yang akan membawa kita pada waktu yang menakjubkan di dunia yang begitu singkat ini.

Dunia ini singkat. Iya, tidak perlu ditanyakan mana buktinya, sakit dan senang hanyalah sementara sebelum pada akhirnya kita akan kembali pada waktu yang telah ditentukanNya yang menjadi rahasia, tidak tahu kapan datangnya karena itulah kita dituntut untuk tidak menyia-nyiakan umur kita, memanfaatkan pada hal yang bermanfaat, menebar manfaat untuk sesama yang pada sebenarnya manfaat itu untuk kita sendiri pada hari yang abadi. Manfaat itu adalah pada jalan yang tidak membuat resah, artinya jalan itu bukanlah jalan yang salah, jalan yang salah yang dapat merugikan orang lain, yang pada hakikatnya ketika kita sedang melakukan sesuatu hal yang merugikan orang lain dengan sengaja, ketika itu kita sedang merugikan diri kita sendiri, merugikan waktu kita sendiri. Secara sadar atau tidaknya. Sayang sekali jika umur kita kita gunakan untuk menyakiti yang lain, sesama makhluk ciptaan Allah...

Termasuk jalan kita untuk menyenangkan diri, kadang pada sebuah season kehidupan saya dibuat heran kenapa orang bisa berbahagia diatas penderitaan orang lain, penderitaan saudaranya, kenapa bisa bahagia pada kesenggsasaran orang lain dan pada orang yang menganggap kebahagian dan senang itu hanya pada materi tidak peduli bagaimana cara ia mendapatkannya. Halal atau haramkah, mereka seolah melupakan kalau ketentraman itu tidak didapati dari yang haram, tidak didapati dari yang salah. Padahal andaikan tahu,Jalan yang salah itu dekat sekali dengan kehancuan, dekat sekali dengan penyesalan yang sia-sia. Atau mungkin tunggu, jangan-jangan mereka tidak tahu mana yang haram, tapi saya yakin sebagian dari mereka ada yang tahu apa yang dilarang, apa yang salah, dan kenapa dilarang. Hanya saja hati sudah terlampaui keras untuk menerima kenyataan itu. Nauzubillah..

Wahai diri, benar materi itu penting tapi ada yang lebih penting lagi daripada materi itu sendiri yaitu jalan menujuNya. Percayalah,usaha yang benar dan halal itu tidak akan kemana-mana. Meskipun kita pernah gagal, tapi pastikan kita gagal dalam jalan lillah. Jangan menyerah dan terus usaha, hingga pada akhirnya jatah gagal kita telah habis dan sampai kepada jatah kemenangan bagi kita.

Duhai hati, teruslah kau berpegang pada jalan lillah yang istiqamah agar kemanapun kau melaju Ridha Allah selalu ikut bersamamu.


Keude Klep, 24 Mei 2018
Mukminah Aswaja with Love

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Akhir Dari Move On

 Serius ini yang terakhir. janji deh.. Soal ramadhan yang lalu, dan saya yang sudah sepenuhnya ikhlas hingga lebaran sebuah cerita yang memb...