Hei apakabarmu, sahabat masa laluku, masih
ingatkah kamu tentang aku yang pernah mengisi harimu di masa itu, bersama
melalui lelahnya hari dengan penuh senyuman indah. Kau dan aku yang berjuang
dalam pertarungan mimpi. Aku, kau dan dia yang pernah begitu tidak terpisahkan
bersama.
Hei, kamu masih
ingatkah kamu tentang sebuah senyuman yang kita iringi bersama, atau sebuah
tangisan perih yang kau bagikan bersamaku. Kau dan aku melewati banyak hal yang
sangat sulit kita ketahui. Atau aku yang kaku juga membagi kisahku bersamamu.
Betapa kebersamaan
menumbuhkan segalanya dan jarak memisahkan banyak hal, juga waktu yang begitu
kejam merenggut kebersamaan kita. Aku masih seperti dulu, tidak pernah berubah,
aku masih sama mash sibuk dengan mimpiku hanya kau yang aku lihat berubah,
banyak hal yang berubah darimu, temanku sahabat masa laluku dan apakah kau juga
berpikir hal yang sama sepertiku juga? Kau yang menganggapku sudah berubah?
Dunia bayangan
seolah menjadi dinding pemisah banyak hal dari kita. Seharusnya kita yang
sering bertatap dalam diam satu sama lain bisa saling sekedar menyapa, tapi
entahlah semua menjadi rancu dan kaku. Banyak hal yang berubah yang tidak bisa
kita temukan kata untuk merangkai penjelasannya.
Satu hal yang pasti
jangan pernah ragu untuk menyapaku seperti aku yang tidak ragu menyapamu, kita
sama-sama sibuk dengan banyak hal dalam pergulatan waktu dan teman baru. Tapi
percayalah kau dan aku bukan hanya sekedar sahabat di masa lalu. Kita adalah
saudara yang masih utuh meski sekarang sedang terpisah dengan jarak yang
membuat kita kaku. Dan namamu utuh dalam barisan cerita hidupku. Teman masa
laluku.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus