Screet Admirer
Kadang hanya dengan bisa menatapmu dengan penuh senyuman adalah hal
yang terindah bagiku, meski aku tahu senyuman itu bukanlah untukku, tapi setiap
seyuman manismu itu mampu melelehkan hatiku, meleleh..hah..hatiku kadang beku
ketika rindu . hihi
Kisah
cinta secara rahasia, yah, begitulah. Kadang, kita mengagumi seseorang yang
tanpa kita tahu alasannya dengan pasti, tidak tahu mengapa tiba-tiba seseorang
itu hadir dan mampu mencuri hati.
Siapa
ni, yang pernah menjadi pengagum rahasia? Hayyo, siapa? yah, perasaan yang
punya banyak rasa asam, manis, asin dan begitu rame rasanya (Kaya iklan permen
n**o aja) iklan pas aku masih bocah dulu yang lebih sedikitnya begitu rasanya
menjadi pengagum rahasia.
Kadang
seru sih punya seseorang yang kita kagumi dalam rahasia, kita-kita yang tiba-tiba
kepo, tiba-tiba bisa tersenyum bahagia hanya karena bisa melihat sang pujaan
walaupu kita jelas tahu senyumnya itu bukan untuk kita, tiba-tiba yang terbakar
cemburu karena melihat sang pujaan dekat-dekat dengan orang lain-lain,
tiba-tiba ngambek sedih tidak jelas begitu. Hah semua tentang menjadi pengagum
rahasia.
Menjadi
pengagum rahasia itu sejuta rasanya, jadi teringat pas pertama masuk pesantren
waktu SMA dulu, jadi ceritanya waktu itu pesantren udah pada sepi karena libur
puasa, tapi aku tidak lansung pulang karena belum dijemput, jadilah tinggal aku
bersama beberapa orang di pesantren itu, pesantren yang begitu masih baru
bagiku. Saat itu aku sedang wudhu untuk shalat ashar di tempat wudhu biasanya, sendiri, masih mencoba menata ssuasana kacau
balaunya hati karena tak kunjung dijemput pulang, tapi tiba-tiba seseorang
dibalik Mushalla muncul dengan gaya yang tidak biasa, dengan gaya casual
lengkap dengan kacamatanya yang keren, semakin mendekat.
Berjalan
dengan perpaduan antara gaya harry potter dan Justin Bieber, sambil bernyanyi
mulutnya terus merapalkan lagu-lagu justin bieber favoritku” never say, never
say never never , I never say never....” Begitulah kira-kira nyanyiannya.
Gaya
rambutnya yang terurai di hembuskan angin, uhh..keren sekali, ya Allah siapa namanya? Lengkap dengan peci
hitam bergambar tanah rencong, lumayan
membuat angin asar menjadi begitu lembut turun bermelodi saat itu. hihi.
Sejenak
dia membuat aku lupa tentang kesalnya aku karena belum juga di jemput. Hahah.. Harry
Potter versi Sholeh itu berjalan semakin mendekat menemui seseorang cewek yang
menggunakan lensa, tidak kalah menariknya dengan dia. Yahh, aku mulai gusar,
bertanya-tanya siapa cewek itu, apalagi cewek itu bergaya sok-sok manja dengan
harry potter.
Dan
usut-usut punya usut ternyata cewek tinggi berlensa dan bermuka barbie itu adalah
adiknya, resmilah dia menjadi haary
potterku, selain aku mengaguminya karena kacamatanya, dia sekilas bagiku mirip
sekali dengan harry potter, tokoh ajaib yang menjadi idolaku karena kacamatanya
dan karakternya, apalagi menurut kabar tu cowok punya segudang prestasi di
sekolah maupun di pesantren (Oh Wonderful). Kebayang deh, udah pintar ganteng,
sholeh, tajir, lengkap deh.. pasti yang naksirnya segudang tuh kan ya..! ya
karena itu, cukuplah aku menjadikannya saja sebagai Sholeh Harry Potter.
But, pahami menjadi seorang
pengagum rahasia bukan bearti lansung bisa disebut jatuh cinta ya, kamu setuju?
Kalau gak gak usah lanjut baca ini, ditakutkan nanti jadi laper, eh baper hai..”
Just
kagum, tapi emang benar tu cowok memang bener mirip harry potter deh bagiku,
apa karena kacamatanya ya, secara kadang aku selalu salah fokus kalau ngeliat
cowok sama kacamata, pasti semuanya mirip harry potter atau sejenisnya lah,
seringkali jatuh kagum sama kacamatanya bukan sama orangnya, dan kasus ini
masih berlaku sampai sekarang (Tepok jidat) tapi sekali lagi Cuma kagum aja,
karena aku masih dengan prinsip yang sama, yaitu gak akan jatuh cinta sebelum
sah. Ini jujur lho, apalagi saat itu, aku terlalu sibuk untuk jatuh cinta,
maksudnya bukan sibuk ngehandle project PT yang beratus-ratus, tapi sibuk
mikirin kelangsungan hidupku kedepannya padahal saat itu masa putih abu-abu
yang seharusnya menjadi masaku menggebu-gebu ya kan? Tapi jujur beberapa orang
yang aku jadikan screet admirer itu hanya sekilas kagum saja, tidak lebih,
termasuk si Sholeh Harry Potter ini dan si Profesor krisis itu.
Sama,
si profesor krisis itu juga screet admirer aku di SMA, profesor anak kelas tiga
yang menjadi kakak panitia aku sewaktu ospek yang lagi meluk tiang bendera pas
aku dikerjaain sama kakak senior buat ngengombalin abang-abang panitia yang
terganteng yang ada disana, nah kebutulan tuh, abang itu posenya lagi cocok,
meluk tiang bendera (Nampak kali kejombloaannya) nah, Kebetulan saat itu menu
nasi kami adalah ikan asin, jadilah aku beraksi dengan ikan asin.
“Bang tau gak?
“enggak” jawab abang itu dengan
muka polos dan tidak berdosa.
“Tadi pagi, pas aku goreng ikan
asing, aku tidak tahu mengapa aku ngelihat muka abang ada di dalam tempat
penggorenganku, aku tidak tahu mengapa, apa aku yang selalu rindu abang atau
muka abang yang mirip ikan asin..” hahai rayuan yang membuat tawa hhadirin
pecah.
Tapi
sebenarnya tu abang-abang pertama gak masuk dengan kategori cowok idaman aku
waktu itu, soalnya abang itu ganteng dan gantengnya gak ada kacamata.hihi..dan
saat itu aku lebih suka cowok yang berkulit gelap dan gak terlalu ganteng, lebih
mengarah aneh lah, haha. Eitss..bukan
bearti aku gak suka ngeliat cowok ganteng,
suka banget sih, sangat suka. Tapi ya begitu deh, aku bukan tipe cewek
yang suka pamer dan aku pencemburu kelas atas dan sedikit minder. Ya, apa
hubungannya? Jelas sekali ada.
` pertama kebanyakan dari cewek-cewek masa itu yang aku
kenal, lebih suka pemerin cowoknya kalau ganteng, nah, kalau giliran gak ganteng
di sembunyiin tu rapat-rapat ke dalam kolom jembatan dan kedua aku pecemburu
kuat, cowok ganteng itu kan kamana-mana banyak yang naksir kan ya, nah, nah,
gak kuat aku wak kalau cowokku di lirik-lirik orang. Boleh sih lirik-lirik tapi
jangan ikutan naksir juga dong.
But itu dulu, sekarang mah
masih ada sisanya sih seperti itu, masih suka orang yang sederhana, yang bisa
membimbing ke arah jalan kebenaran dalam sulitnya zaman ini, dan yang
terpenting akunya nyaman sama dia karena dia yang mencintaiku apa
adanya.(EAAKKK).
Sebelum bapak profesor itu
seorang kakak panitia yang mengospekku waktu itu pernah sesuatu netap dihatiku.
Tahu kenapa? Alasannya mungkin terdengar lucu, karena dia gak ganteng, sok
pintar, sok tegas menurut penilaian teman-teman ospekku yang lain waktu itu,
dan menurut hasil risetku tidak ada
seoarng pun dari mereka yang mengidolakan dia. Tapi lain dengan aku yang lansung
kepincut lewat teriakannya, “Tundukk kalian” ketika mengerjai teman-teman
seangkatan ku yang lagi ulang tahun, dengan suara kasar dan ekpresi muka yang
masih aku ingat. Khas sekali. Dan bukannya ketakutan karena penuh drama waktu
itu, aku malah terpana melihatnya..(Oh tidak) aneh sih tapi ya begitu juga
kenyataannya.
Dan
selanjutnya si Mr. Profesor yang akhirnya menggantikan posisi si “Tundoek
kalian itu” karena aku yang hobi ke perpustakaan sekolah itu sering juga
melihat dia ke perpustakaan sekolah, bebebarapa kali mendengar dia juga ikut
mengomentari buku-buku bacaan mereka berasama teman-temannya, dan aku yang menjadi
penguping di sebelahnya, oh ya aku juga sering disenyumin dia kalau lagi
berpaspasan dan cerita positif tentang dia yang tidak pacaran, alim dan pintar
dari kakak yang satu kamar denganku menambah poin plus kekagumanku untuk dia,
hingga suat hari akhirnya aku menemukan nama facebooknya di bekas potongan
koran yang membungkus belanjaan teman sekamarku.
Facebook
saat itu masih pasif di lingkugan kami, bisa hitungan jari yang menggunakannya
saat itu, termasuk aku salah satunya. Nah, kesempatan, aku mengambil koran itu
dan aku bawa pulang lansung bereaksi lewat facebook dan disanalah aku pertama
kali menyapa dia dengan sapaan “Hai” tapi Cuma cukup di hai, saja, internet
hape jadul itu tidak bisa berfungsi lagi.
Sebulan
kemudian aku melihat balasannya “hai juga” selanjutnya begitu seterusnya dan
seterusnya. Hah screet admirer yang di dukung dengan internet rajanya
kura-kura. Dan untuk selanjutnya dia hanya menjadi screet admirer saja, hanya
kagum dengan cerita beberapa orang yang dekat dengan dia, dan meski aku
mengagumi para Screet admirer itu, aku tidak menyebut jatuh cinta kepada mereka
karena aku hanya mengagumi dan tidak lebih, mengagumi karena kelebihannya,
mengagumi karena uniknya dan mengagumi karena sikapnya.
Tapi ya, selebihnya itu hanya
cerita saja, cerita yang tidak pernah aku ungkap sebelumnya dan selebihnya ada
beberapa orang lagi yang aku kagumi juga, ya masih sama bukan karena fisik tapi
kerana sifatnya yang sederhana, sederhana dan natural. Karena bagiku yang
sederhana itu pasti memiliki sesuatu yang istimewa dalam hidup yang kadang
serba keterlaluan ini.
Dan ya,
mengagumi seseorang itu secara rahasia adalah hal yang wajar tentunya dan itu di alami oleh semua orang, termasuk ketika
baru-baru masuk universitas, beberapa teman masih terjangkit dengan virus
screet admirer dengan segala macam versinya, ada yang masih dengan versi anak
SMA yang malu-malu, keringat dingin pas ketemu ada juga yang lansung ngechat
dengan berbagai alasan modus lainnya. Dan entahlah, tapi ya sebagai penutup,
bijaklah untuk mencari screet admirer, karena secara tidak lansung sosok yang
kita kagumi itu bisa jadi adalah cerminan diri kita, paham maksudnya kalau tidak
ya nanti lain kali kita bahas cerita screet admirer di postingan selanjutnya.
Salam Ceria
Lhokseumawe
15 Agustus 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar