Tak ingin
kuberikan celah untukmu, duhai rindu mengertilah.Hadirmu itu berat membebani
hatiku, Kau hadir mengelabui hariku, memberikan kelam, kelabu resah bersama gelisah
menuai banyak kontroversi, Tak ingin mengerti dan ingin menjauh pergi. Duhai
rindu kenapa kau ingin mengusik hatiku yang sedang sibuk menggapai mimpi,
menggapai impian yang lama telah bersua dalam kalbu ini.
Namun taukah kau
rindu, kadang aku bahagia kau menggampiriku, ketika bayangan dan suara tawanya
yang manis hadir dilangit-langit kamarku, sebelum aku jatuh tertidur dalam
buaian mimpi indah. aku juga suka kau hadir menemuiku ketika kata orang saat
kau sedang merindui seseorang, seseorang itupun sedang merindukanmu. Apakah ia?
Jika ia, kembali aku menikmati rindu, menikmati dalam rindu ilusi. Rindu kepada
pemilik harapan impianku, seseorang penyayang yang begitu kuat dan cintanya
kepada kami karena mencintai tuhannya. Menjadikanku bidadari dunia akhirat yang
paling beruntung, Umi dari mujahit-mujahidahnya.
Dalam temeram
sorot cahaya senja dengan alunan irama yang mengetarkan jiwa, rindu ini datang
beralasan. Saat aku tidak ingin hidup sia-sia. Saat aku takut menambah dosa.
Aku memilih satu hal merindukanmu yang entah dimana.
Sudah kah kau
paham maksud dari kata rinduku ini? Semoga saja. Atau aku berharapa, semoga kau
tak paham saja karena biar aku saja yang memahaminya dan mereka yang
merasakannya.
Dalam hembusan angin
yang manja
Lhokseumawe, 13
Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar